Bamsoet Dukung Sikap Presiden Erdogan dan Kecaman Keras Jokowi ke Emmanuel Macron
"Bahkan di dalam Islam diajarkan, mereka yang bukan saudaramu dalam seiman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Jika penduduk muslim mengamalkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, niscaya benturan antarperadaban yang mengatasnamakan agama bisa terhindarkan," jelas mantan ketua Komisi III DPR itu.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI menyebutkan, negara berpenduduk muslim seperti Indonesia dan Turki perlu menghadirkan wajah Islam yang harmonis. Karena penduduk non-muslim tidak mempelajari Alquran dan hadis, melainkan mereka mempelajari perilaku umat muslim.
Atas dasar itulah Parlemen Turki ikut mendukung MPR RI memiliki gagasan membentuk Majelis Syuro Dunia sebagai forum kerja sama bagi negara-negara yang memiliki sistem parlemen yang sama.
"Hal itu untuk mengisi ruang kosong yang selama ini ditinggalkan berbagai forum lembaga legislatif internasional seperti International Parliamentary Union (IPU) dan Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), yakni dalam mendorong perdamaian, keamanan, demokrasi, HAM, dan toleransi antar umat beragama," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menyoroti kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Turki di berbagai bidang. Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, namun belum ada kemajuan dalam negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
MPR RI sebagai lembaga parlemen yang diisi anggota DPR RI dan DPD RI mendorong Parlemen Turki membantu menyelesaikan hambatan yang terjadi dalam proses negosiasi tersebut.
"Percepatan perundingan IT-CEPA sangat diperlukan guna mendorong terwujudnya komitmen pimpinan kedua negara, yaitu Presiden Erdogan dan Presiden Joko Widodo, untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral hingga USD 10 miliar pada tahun 2023," pungkas Bamsoet.(jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?