Bamusi Gelar Diskusi Dialektika Perjuangan Bung Karno Bersama Ormas Islam
jpnn.com, JAKARTA - Hubungan Proklamator negara Indonesia, Soekarno, dengan pemikiran keagamaan Islam sangat erat sekali.
Bahkan hubungan Soekarno dengan ormas-ornas Islam maupun tokoh-tokoh ormas Islam di Indonesia begitu dekat.
Di masa muda misalnya, Soekarno berkenalan dan bersentuhan langsung dengan tokoh Syarikat Islam yang dikenal sebagai Raja tanpa Mahkota, Haji Omar Said Tjokroamnito.
Soekarno kemudian menjadi santri dari pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan bersahabat baik dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti KH Mas Mansur dan Ki Bagus Hadikusumo.
Saat dibuang ke Bengkulu, Soekarno menjadi Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah dan menikahi puteri tokoh Muhammadiyah Bengkulu Hasan Din, yang kemudian menjadi Ibu Negara pertama, yaitu Fatmawati
Bung Karno juga sangat dekat dengan tokoh Nahdlatul Ulama seperti KH Wahid Hasyim.
Pun demikian dengan tokoh Persatuan Islam (PERSIS) Ahmad Hassan, yang tergambar dengan sangat jelas melalui korespondensi saat Bung Karno dibuang Belanda ke Ende.
Korespondensi antara Soekarno dan Ahmad Hassan ini terekam dalam buku "Surat-surat Islam dari Ende" yang kemudian menjadi bagian dalam buku "Di Bawah Bendera Revolusi."