Banjir, Ratusan Warga Jakarta Masih Mengungsi
jpnn.com - JAKARTA–Genangan banjir akibat luapan Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan mulai menyurut di sejumlah lokasi. Meski demikian, sekitar 400 orang tercatat masih mengungsi. Mereka terpaksa berlebaran di sejumlah posko yang didirikan pemprov DKI Jakarta.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir telah melanda 128 Rukun Tetangga (RT) dari 34 Rukun Warga (RW). Korban banjir ada sebanyak 5.263 kepala keluarga (KK) atau sekitar 16.311 orang.
Genangan air tertinggi berada di 28 RT di Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan. Ketinggian air bervariasi, mulai setinggi betis hingga sepinggang orang dewasa. Genangan akibat luapan Kali Pesanggrahan tersebut menyebabkan 2.931 jiwa terdampak banjir.
“Hingga semalam, 400 orang mengungsi di kantor Kelurahan Ulujami. Namun, tadi siang saya dengar laporan sudah banyak yang pulang,” ujar Kepala Pelaksana Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Ery Basworo ketika dihubungi, Jumat (9/10).
Selain di Ulujami, genangan cukup tinggi juga terlihat di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air 30 hingga 100 sentimeter. Warga yang terkena banjir di wilayah ini ada 53 RT dari 7 RW, sebanyak 2.979 KK atau 7.728 jiwa. Genangan banjir dengan ketinggian yang sama juga terlihat di wilayah Kelurahan Bidara China.
“Di kedua wilayah tersebut, sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi. Air sudah mulai surut, sehingga warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Ery.
Wilayah lain yang terkena banjir yaitu Kelurahan Pondok Pinang, tepatnya di Jalan Kampung Baru, Pondok Pinang Center Blok C ketinggian air sekitar 20-100 sentimeter. Wilayah yang terdampak ada 4 RT dari 3 RW, dengan korban banjir mencapai 159 KK atau 597 jiwa.
“Sementara di Kelurahan Pondok Labu, banjir terjadi di RT 09 RW 03, ketinggian airnya mencapai antara 30-50 cm. Banjir juba melanda Jalan Lembah Cireundeu di Lebak Bulus dengan ketinggian air sekitar 10-30 sentimeter,” terangnya.