Banyak Formasi CPNS Kosong, Berikan Saja pada Honorer K2
"Kami kan pernah dites. Dites bolak-balik hasilnya gitu-gitu saja. Jadi sebaiknya enggak usah tes SKD lagi. Kalaupun tes ya enggak usah pakai passing grade. Daripada ada passing grade yang lolos dikit," tuturnya.
Eko tidak ikhlas bila pemerintah meninjau ulang nilai passing grade. Lebih baik formasi dibiarkan kosong dan kemudian diisi honorer K2.
Susilo Setya Nugroho alias Zhillo, koordinator daerah FHK2I Kabupaten Kediri juga tidak terima bila pemerintah menurunkan nilai passing grade demi mengisi formasi kosong.
Formasi honorer K2 Kabupaten Kediri sebanyak 110. Honorer K2 usia 35 tahun ke bawah yang ikut tes ada 44 orang. Hasilnya hanya 12 orang yang nilainya di atas passing grade, di mana tes intelegensi umum (TIU) 60 dan nilai akumulasi 260.
Menurut Zhillo nilai itu menjadi patokan nasional. Jika hasil tes sudah peserta tidak sesuai dengan patokan passing grade maka konsekuensinya harus didiskualifikasi. Karena sudah jelas tidak memenuhi syarat. Bukannya malah difasilitasi agar bisa lulus.
"Sudah dites banyak yang tidak lolos tapi masih dibela supaya lolos demi mengisi formasi. Makanya kami mendatangi Dinas Pendidikan dan BKD untuk meminta penjelasan terkait surat ke MenPAN-RB yang minta peninjauan ulang," terangnya.
Honorer K2 juga minta sisa kuota sebesar 362 itu diberikan kepada mereka sesuai masa pengabdianya paling lama dan usia. Apalagi honorer K2 sudah lama mengabdi pada negara dan nyata masih bekerja terus menerus tanpa putus.
"Katanya pemerintah mencari pegawai yang berkompeten, ya honorer K2 inilah orangnya. Sudah puluhan tahun dan berpengalaman," tutupnya. (esy/jpnn)