Banyak Warga Surabaya Ogah Pakai Masker, Alasannya Ada-ada Saja
jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, enggan memakai masker saat pandemi Corona (COVID-19) dengan alasan karena tidak nyaman dan susah bernapas.
"Kemarin (26/4), pada saat bakti sosial di kawasan Lakarsantri Surabaya, saya melihat banyak warga yang tidak mau pakai makser dengan alasan susah bernafas," kata Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Jawa Timur Siti Anggreanie Hapsari (SAH) di Surabaya, Senin (27/4).
Selain tidak menggunakan masker, lanjut dia, banyak warga yang tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik sebagaimana anjuran pemerintah.
"Banyak warga yang duduk di teras rumah, tidak berjarak dan tidak menggunakan masker," ujar Siti Anggreanie Hapsari yang kerap dipanggil Heni.
Bahkan, lanjut dia, imbauan pemerintah untuk sering-sering mencuci tangan dengan sabun serta menggunakan cairan pembersih tangan juga tidak terlalu dihiraukan oleh warga setempat.
Menurut dia, warga yang enggan menerapkan protokol kesehatan tersebut perlu mendapatkan penyuluhan tentang standar pencegahan penularan COVID-19 dari pemerintah maupun para relawan kesehatan.
"Jadi edukasi mengenai hidup sehat selama pandemi COVID-19 harus sering-sering dilaksanakan," katanya.
Untuk itu, katanya, dalam kegiatan baksos tersebut, pihaknya juga membantu pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya memakai sarung tangan, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak.