Bara JP: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi, 70 Persen Tangani Covid-19
“Namun, dari data yang kami miliki dan dari perkiraan banyak ekonom, resesi yang dialami Indonesia diperkirakan tidak sedalam negara-negara tetangga seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan Amerika Serikat,” ucapnya.
Ia menunjukkan data, pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Malaysia tercatat 0,7 persen. Adapun pada kuartal II anjlok -17,1 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal I -0,7 persen dan pada kuartal II -16,5 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal I -0,3 persen dan pada kuartal II -13,2 persen.
“Sementara Indonesia, di triwulan I 2020 memang melambat signifikan ke level 2,97 persen setelah muncul kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Namun memasuki triwulan III tahun 2020 kondisi ekonomi sedikit membaik,” ujar Viktor.
Ia mengatakan krisis yang tak terlalu dalam ini tidak lepas dari pilihan kebijakan pemerintah untuk tidak lockdown pada awal-awal persoalan Covid, sangat tepat.
“Ini menunjukkan ketenangan dan keberanian Jokowi mengambil kebijakan yang mungkin merupakan kebijakan tidak populer saat itu,” katanya.
Menurutnya, perekonomian ke depan akan mulai memasuki masa pemulihan pada tahun 2021 dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah menunjukkan perlambatan disertai adanya prospek penemuan dan produksi vaksin sehingga masalah pandemi bisa cepat teratasi.
Terkait omnibus law, Viktor berpendapat bahwa pemerintah sudah berniat baik untuk membangun ekonomi yang kuat ke depan.
“Lapangan kerja harus disiapkan. 10 juta penganggur saat ini dan juga akan bertambah 2-3 juta ke depan harus diatasi, harus dipikirkan pemerintah. Kami yakini tidak ada jalan lain selain memangkas perizinan yang rumit, membuat aturan-aturan jelas dan transparan sehinggan akan mempermudah investor menempatkan uangnya di tanah air,” pungkasnya.