Barcelona Punya Kandidat Toko Sepeda Terbaik di Dunia
Hanya 15 Menit dari Kota, 20 Menit Menuju PegununganWalau luasnya 700 meter persegi, Pave tidaklah dipenuhi dengan barang-barang seperti kebanyakan toko sepeda. Malah berlawanan. Barang-barangnya terkesan sedikit, memberikan banyak ”ruang bernapas”.
Merek-merek paling top dunia ditata di bagian/dinding terpisah. POC asal Swedia di satu sisi, Le Coq Sportif asal Prancis di sebelahnya. Oakley punya dinding sendiri. Assos (Swiss) punya bagian sendiri. Rapha (Inggris) punya ruang sendiri pula bersebelahan dengan meja-meja kafe.
Bagian favorit Javier Maya adalah dinding yang men-display baju-baju retro berbahan wol merek De Marchi. Di depannya ada tong, dengan botol-botol wine tertata rapi di atasnya. Di depannya juga ada meja barbershop, lengkap dengan cermin yang menempel di sebuah pilar.
Buat cukur beneran? ”Tidak juga,” ujar Balsells. ”Kami hanya menggunakannya sekali, untuk sebuah event yang mewajibkan peserta harus berkumis. Setelah event berakhir, semua mencukur kumisnya di situ,” ceritanya.
Selain merek-merek top itu, tentu saja ada barang berlogo ”Pave” sendiri. Tapi, masih buatan merek papan atas, Sportful.
Di bagian utama, sepeda-sepeda balap terpajang ala galeri seni. Setiap sepeda di ”kotak” sendiri yang backlit. Merek-merek yang terpajang, antara lain, Passoni, Focus, Bianchi, Ritte, BMC, Parlee, dan Time. Semua merek papan atas.
Beberapa merek lain disebut akan ditampilkan dalam waktu dekat. ”Tommasini dan Cervelo,” sebut Maya, yang secara pribadi mengaku Time adalah merek sepeda favoritnya.
Helm-helm dipajang rapi, ditemani sederetan maneki-neko (lucky cat, kucing pembawa keberuntungan). Deretan itu berwarna ungu, warna corporate Pave.