Basarah: Waspada Gangguan Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak semua komponen bangsa menjaga dan mewaspadai aksi-aksi yang mengganggu keamanan nasional ketika semua energi bangsa Indonesia tercurah mengatasi pandemi Covid-19.
Untuk itu, dia memberi apresiasi tinggi kepada jajaran Polri yang dengan sigap mengungkap rencana penjarahan dan pembakaran di pulau Jawa oleh kelompok Anarko baru-baru ini serta upaya terorisme yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
“Saya memberi apresiasi tinggi kepada jajaran Polri yang sejak dini mengungkap aksi yang bakal mengganggu stabilitas sosial ini, baik di Ibukota Jakarta maupun di Poso beberapa hari lalu,” kata Basarah di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Pernyataan ketua Fraksi PDI Perjuangan itu merujuk pada kesigapan jajaran Polri meredam dua kasus yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
Kasus pertama, Polda Metro Jaya berahsil mengungkap fenomena terbaru ketika sejumlah minimarket di Ibu kota menjadi sasaran kejahatan selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di DKI Jakarta.
Kasus kedua adalah ditemukannya bom di badan dua terduga teroris yang tewas dalam kontak bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4) siang lalu. Baku tembak itu menewaskan Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah, anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulteng.
Sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI, Basarah mengaku terus mencermati situasi dan kondisi tanah air selama pandemi Covid-19 berlangsung, termasuk ketika jajaran Polri berhasil mengungkap rencana penjarahan dan pembakaran di pulau Jawa oleh kelompok Anarko Vandalis dan menghentikan langkah para teroris di Poso.
Ia menilai Polri telah bergerak cepat ketika melihat fenomena kejahatan baru di Jakarta dan tindakan makar terorisme itu.