Bawaslu: Keterbukaan KPU Kurang
Jumat, 01 Mei 2009 – 18:39 WIB
Wahidah mencontohkan, Panwaslu Bangka Belitung misalnya, sempat tidak boleh masuk sebelum terjadi persitegangan. "Keterbukaan kurang dibanding 2004 dan 1999 lalu. Contoh, Panwaslu Babel tidak boleh masuk. Akhirnya saya jemput, walau harus bersitegang dulu," tukasnya.
Perempuan berkaca mata itu menyayangkan momentum puncak harus berjalan tanpa keterbukaan yang luas. "Bungkus semua ini soal keterbukaan. Panwaslu dan media sudah mengawal ini sejak awal, dari kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional. Tapi (di) momentum puncak rekapitulasi, malah persoalan keterbukaan (yang) saya rasakan kurang," bebernya.