Bea Cukai Bersama Kemenkeu Laporkan Capaian Penerimaan APBN
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai yang tergabung dalam perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di beberapa provinsi menyampaikan hasil kinerja dan capaian penerimaan APBN triwulan I 2021.
“Kegiatan rutin ini dilakukan untuk memberikan informasi keuangan negara yang akurat dan akuntabel sebagai informasi publik yang sangat dibutuhkan masyarakat,” jelas Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Hatta Wardhana, di Jakarta, Selasa (27/4).
Hatta menyebutkan kali ini Kantor Bea Cukai yang turut memaparkan capaian penerimaannya yaitu Bea Cukai di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jambi dan Batam.
Kantor Perwakilan Kemenkeu Sulawesi Utara yang terdiri dari Kantor Pajak, Bea Cukai, Perbendaharaan, dan Kekayaan Negara menggelar konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Manado, Senin (26/04).
Penerimaan negara pada triwulan I 2021 di Provinsi Sulut mencapai Rp 1,115 triliun, atau mencapai 23,14 persen dari target sebesar Rp 4,818 triliun.
Penerimaan negara dari Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) sebesar Rp 25,83 miliar atau mencapai 103,84 persen dari target sebesar Rp 24,87 miliar. Penerimaan tersebut dihimpun dari dua kantor yakni Bea Cukai Manado dan Bea Cukai Bitung.
Selain itu, kata Hatta, kinerja dari Kanwil Bea Cukai Sulbagtara juga didukung oleh terlaksananya direct call export dari Manado ke Jepang. Sejak bulan September 2020, ekspor langsung ini telah menghasilkan devisa sebanyak USD 3,889 juta, dengan tonase barang sebesar 490,97 ton.
Menurut Hatta, direct call export ini sangat membantu mendongkrak volume ekspor dari Sulawesi Utara, karena dengan adanya ekspor langsung ini, biaya pengiriman dapat dihemat hingga mencapai 50 persen jika dibandingkan harus ‘mampir’ dahulu di Jakarta atau Surabaya. Dan juga keuntungan lainnya yaitu waktu tempuh yang jauh lebih singkat menjadi hanya 5-6 jam, sehingga kualitas produk ekspor dapat terjaga dengan baik.