Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Synthetic Cannabinoid lewat Cyber Crawling
jpnn.com, DEPOK - Bea Cukai memanfaatkan cyber crawling, khususnya social media crawling, dalam mengumpulkan informasi, analisis, operasi, dan mengungkap jaringan perdagangan narkoba.
Hal itu dilakukan untuk menyikapi perkembangan tren penyelundupan narkoba melalui berbagai jalur, terutama media yang kian mengancam dan berdampak besar bagi keselamatan bangsa.
"Cyber crawling yang dilaksanakan Bea Cukai merupakan pengembangan dari pelaksanaan Operasi Bersinar segmen dalam jaringan (online) di era pandemi dalam mengungkap perdagangan gelap narkoba domestik guna dikembangkan lebih lanjut,'' ujar Kepala Kantor Bea Cukai Bogor Asep Ajun Hudaya pada Kamis (17/2).
Targetnya adalah narkoba impor serta mengungkap lebih dari satu tingkat operator sindikasi narkoba.
Asep menyebutkan, pemanfaatan cyber crawling melalui aplikasi Customs Narcotic Cyber Crawling Team (CNCCT) milik Bea Cukai telah membantu Bea Cukai Bogor dalam mengungkap banyak kasus penyelundupan narkoba.
''Kasus terakhir yang berhasil kami ungkap adalah pengiriman ganja melalui perusahaan jasa titipan (PJT) pada 13 Februari 2022," ucapnya.
Asep menjelaskan, berawal dari informasi crawling yang disampaikan Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai, terdapat indikasi pengiriman barang melalui PJT.
Paket kiriman tersebut berasal dari Bekasi tujuan Sukmajaya, Kota Depok.