Bea Cukai Terus Berikan Asistensi Kepada Daerah Menggali Potensi Ekspor
Dari pendalaman ini, diharapkan potensi ekspor di Provinsi Gorontalo dapat dipetakan dengan baik dan dukungan maksimal dapat diberikan untuk merealisasikan kegiatan ekspor dari Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan ini pula, bersinergi dengan Karantina Pertanian Biak, Bea Cukai berupaya menggali potensi ekspor hasil pertanian Kabupaten Biak Numfor.
Tim Penggalian Potensi Ekspor yang dipimpin oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Toto Raharjo bersama petugas dari kantor Karantina Pertanian Biak melakukan peninjauan lapangan untuk menggali informasi terkait potensi ekspor atas produk pertanian jahe merah dan jahe putih yang berlokasi di Distrik Warsansa, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai Biak dan Karantina Pertanian Biak mengenalkan tugas dam fungsi masing-masing instansi dan mengajak para petani untuk mengembangkan hasil produksi pertanian yang berorientasi ekspor.
"Semoga ke depannya, akan banyak produk hasil pertanian dari Kabupaten Biak Numfor yang dapat menembus pasar ekpor agar perekonomian daerah makin bergairah,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Biak, Budi Prasetiyo.
Bea Cukai Jayapura pun bersinergi dengan Karantina Pertanian Kelas I Jayapura melakukan asistensi kepada tiga perusahaan Crude Palm Oil (CPO) di Jayapura, yaitu PT. Tandan Sawita, PT. Sinar Mas, dan PT. Rimba Matoa Lestari.
Berdasarkan asistensi tersebut, ketiga perusahaan mengungkapkan beberapa kendala yang dialami untuk melakukan ekspor langsung, antara lain belum adanya pembeli dari luar negeri dan infrastruktur yang masih kurang memadai.
“Bea Cukai Jayapura siap menjadi jembatan bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspor langsung dari Papua, kami memberikan fasilitas berupa asistensi melalui klinik ekspor sebagaimana sudah berjalan. Kami berharap produk CPO ini dapat pasar di dunia internasional, dan dapat memajukan ekonomi daerah,” kata Kepala Seksi PKCDT Kantor Bea Cukai Jayapura, Jitu Laksono. (*/jpnn)