Begini Cara Bank Mandiri Tekan Emisi GRK Perusahaan, Patut Dicontoh
jpnn.com, JAKARTA - Bank Mandiri resmi meluncurkan platform Digital Carbon Tracking pada ajang Mandiri Environment, Social, and Governance (ESG) Festival pada akhir 2023 lalu.
Platform tersebut dikatakan terus digunakan sebagai bentuk transparansi informasi atas emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasional perusahaan.
Vice President ESG Communication Bank Mandiri, Adam Zahir mengatakan Bank Mandiri merupakan bank pertama yang menerapkan pelacakan jejak karbon di Indonesia melalui Digital Carbon Tracking.
Platform itu sekaligus menjadi inisiatif perusahaan dalam menargetkan Net Zero Emissions (NZE) in Operations pada 2030 atau lebih cepat.
“Dengan memonitor jejak karbon secara digital ini, kami juga turut menumbuhkan awareness untuk mengimplementasikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan serta menentukan strategi ke depannya untuk memperkuat komitmen kami dalam menurunkan emisi operasional,” kata Adam.
Berdasarkan penghitungan Bank Mandiri selama lima tahun terakhir, jumlah emisi GRK secara keseluruhan mengalami penurunan, dari 358.753,56 tCO2e pada 2019 menjadi 295.713,18 tCO2e di 2023 atau turun sebesar 17,6%.
Sebagai catatan, 2019 merupakan tahun dasar (baseline) berjalannya penghitungan emisi.
Usaha Bank Mandiri untuk menurunkan emisi operasional juga terdapat pada penurunan intensitas emisi GRK karyawan, dari 9,18 tCO2e di 2019 turun ke 7,59 tCO2e pada 2023.