Begini Cara Bea Cukai Gali Potensi Ekspor UMKM di 2 Wilayah Ini
Adapun Produk ditawarkan memiliki kualitas mampu bersaing dengan produk mancanegara.
“Harapannya para buyer asal Malaysia ini dapat melakukan penjajakan terhadap produk UMKM yang diinginkan. Selain itu sudah ada pasar yang terbentuk antara Indonesia dan Malaysia, tercatat sebanyak 13,6 miliar USD telah dibukukan dalam ekspor non-migas pada tahun 2022,” ungkapnya.
Upaya serupa juga dilakukan Bea Cukai Medan di wilayahnya pada pertengahan Juni lalu (14/06).
Bea Cukai Medan bersama Pokja Teknis Joint Program UMKM Kemenkeu Satu Sumatera Utara, mengadakan koordinasi ke kantor Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Medan untuk mendorong lebih banyak UMKM Sumatera Utara untuk ekspor.
Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Medan dan Kemenkeu Satu Sumatera Utara melakukan pemetaan terhadap UMKM binaannya berdasarkan data potensial yang bersumber dari IWAPI Kota Medan.
Encep mengatakan UMKM binaan akan dipetakan berdasarkan tiga klaster yang telah disepakati oleh Pokja Teknis Joint Program UMKM Kemenkeu Satu Sumatera Utara, yaitu klaster start up, klaster siap mandiri, dan klaster siap ekspor.
“Pengelompokkan ini bertujuan untuk mempermudah penyampaian asistensi agar tepat sasaran sesuai kebutuhan masing-masing klister,” tegasnya.
Harapannya koordinasi baik bisa terus terjaga agar program bisa terlaksana dan target terreaisasi secara sempurna, sehingga pasar UMKM semakin luas dan meningkatkan ekonomi dari sektor UMKM secara nasional. (jpnn)