Begini Cara Mencegah Stunting selama Pandemi Covid-19
Kemudian memastikan ketersediaan sabun untuk mengoptimalkan program WASH, menyediakan alat permainan edukatif untuk membantu orang tua memberikan simulasi, menyediakan konten-konten bermanfaat untuk orang tua dan anak di media.
Kemudian memberdayakan pekerja garis depan seperti kader posyandu dan pendamping sosial PKH.
Senada itu Mursalin selaku Lead Program Manager for Stunting dari Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) menegaskan program penanggulangan stunting harus tetap berjalan dengan berbagai penyesuaian.
“Masa darurat pandemi bisa selesai dalam beberapa bulan, tetapi penanganan pascapandemi ini bisa berlangsung lama dan terkait langsung dengan pemulihan ekonomi. Semakin lama penanganan, akan semakin besar dampak negatif bagi status gizi anak dan ibu hamil,” ujarnya.
Sementara PERSAGI yang diwakili dr Entos Zainal, menekankan pentingnya intervensi bersifat lintas sektor yang menelurkan kontribusi lintas kementrian/lembaga. "Inilah masanya antarkementerian menelurkan kontibusinya dalam menurunkan stunting yakni Kemenkes sebagai aktor utama intervensi gizi spesifik," katanya.
Sementara kementerian selain Kemenkes dapat mengoptimalkan intervensi gizi sensitif. Contohnya Kemendikbud dengan PAUD, parenting dan UKS.
Kementerian PU&PR dalam hal air bersih dan sanitasi. Kemenperin melalui fortifikasi produk pangan. Kementan dengan ketahanan pangan.
Kemenag lewat bimbingan perkawinan dan tokoh agama, dan lainnya.