Begini Cara Pemprov Jateng Atasi Kemiskinan Ekstrem
jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggunakan strategi graduasi mandiri ekonomi untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Pemberdayaan masyarakat dengan sinergi lintas sektoral akan dilakukan selama tiga bulan ke depan di lima daerah prioritas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantornya.
Harso mengatakan, di Jawa Tengah ada 859.288 keluarga penerima manfaat (KPM).
“Kami pakai strategi graduasi ekonomi mandiri, jadi melakukan pemberdayaan masyarakat melalui sinergitas program lintas sektoral secara berkelanjutan,” ujar Harso kepada Ganjar.
Dengan cara itu, lanjut Harso, pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan mengubah mindset para KPM. Mereka yang selama ini menerima bansos dan lainnya, dilatih ketrampilan tangan hingga wirausaha.
Kepada Harso, Ganjar meminta agar strategi tersebut segera diterapkan di lima daerah prioritas yang disorot pemerintah pusat sehingga target menanggulangi kemiskinan ekstrem di sana dapat selesai dalam tiga bulan.
“Kalau 3 bulan, ini tadi di perintahkan di 5 lokasi uji coba bisa. Tiap bulan setelah kami bantu nanti dua bulan evaluasi pendapatannya meningkat atau tidak, dengan kroyokan SKPD. Setelah bekerja di rumah mereka nganggur nggak? Kalau nganggur itu dari dishanpan itu ada desa mandiri pangan, bantuan ternak, dan juga bibit benih pekarangan, dinas perikanan ada lele dan hiu, paus dan ubur-ubur,” kata Harso usai bertemu Ganjar.