Beginilah Cara Dirjen PAS Blak-blakan soal Penjara
Meski demikian Dusak menegaskan, Ditjen PAS tidak tinggal diam dengan kondisi itu. Sebab, ada upaya pencegahan termasuk dengan menggunakan anjing pelacak.
“Tapi kemudian maslah timbul begitu kami pakai anjing ada yang pingsan, protes makanannya diendus. Untuk napi teroris nggak mau sekali ada anjing. Nah ini kan menimbulkan kaos,” katanya.
Terkait dengan kurangnya tenaga pengamanan lapas, Dusak juga mengaku sudah mencoba untuk menambah petugas dengan bantuan tentara untuk memperkuat pengamanan. Hanya saja usulan itu tidak disetujui.
"Memang persoalan SDM kurang, kami mau pakai tentara dibilangnya orang sipil dijaga tentara itu sadis. Selalu ada tantangannya," kata dia.
Karenanya, Ditjen PAS mengembangkan teknologi informasi untuk pengamanan maupun antisipasi dampak negatif yang muncul di lapas.
Namun, ada juga hal yang membanggakan dari warga binaan di lapas. Yakni hasil kreasi warga binaan yang sudah menembus pasar ekspor.
“Dan ini akan terus dikembangkan dalam lapas industri. Diharapkan dari ke depan mereka yang masuk ke dalam penjara mempunyai kemampuan atau keterampilan yang bisa dikembangkan di luar,” jarapnya.(adv/jpnn)