Belajar dari Rumah Memperlihatkan Kesenjangan Pendidikan di Indonesia
'Berserah diri pada alam'
Kenali dampak psikologi pandemi virus corona di Indonesia dan cara mengatasinya.
'Tak menuntut murid'
Di Kalimantan Barat, Vincent dan Wilson yang duduk di sekolah dasar belajar dari rumah lewat tayangan program TVRI, yang juga menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mereka jawab.
Tapi menurut ibu mereka, jawaban tidak dikumpulkan kepada guru. Belum lagi jika mereka tidak mau menonton, sehingga kegiatan belajar di rumah tidak berlangsung lama.
"Rata-rata anaknya tidak mau. Namanya nonton TV, anak-anak maunya nonton film. Bukan pelajaran."
Meski memahami keterbatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19, sebagai orangtua, Siau Tan merasa khawatir anak-anaknya akan tertinggal jauh dari siswa di sekolah swasta.
Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona:
- Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona?
- Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia?
- Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?
Namun banyak guru yang sudah menyadari belajar dari rumah sebagai sebuah 'new normal' yang harus dilakukan, setidaknya selama beberapa bulan ke depan.
"Kita tidak terlalu menuntut siswa, tugas yang diberikan lebih sederhana, karena kita tahu keadaan mereka," ujar Siti, guru madrasah di Aceh yang sudah mengajar dari rumah sejak pertengahan Maret.