Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belanja Alutsista Rp 1,7 Kuadriliun Disoal, Guru Connie Bakrie Bela Menhan Prabowo

Selasa, 08 Juni 2021 – 15:54 WIB
Belanja Alutsista Rp 1,7 Kuadriliun Disoal, Guru Connie Bakrie Bela Menhan Prabowo - JPNN.COM
Andi Widjajanto. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ahli pertahanan dan analis utama poltik keamanan LAB45 Andi Widjajanto menyatakan dirinya heran rencana pembelian alutsista yang tengah digodok oleh Kementerian Pertahanan menjadi kontroversi.

Andi, yang beberapa kali disebut oleh pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie sebagai gurunya, menyatakan memaklumi jika pemerintah belum terbuka secara gamblang tentang rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) yang disebut-sebut akan sebesar Rp 1.760 triliun karena masih berupa rancangan.

“Sebagian besar dokumen adalah dokumen rahasia. Jadi, ketika saya coba cari tahu Rp 1,7 kuadriliun itu hitungnya gimana, saya tidak gunakan data Kementerian Pertahanan,” kata Andi dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Minggu (6/6).

“Saya tidak mau masuk dan cari itu, tapi saya cari data publik, misalnya data dari military balance, SIPRI (Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm - red), Janes,” paparnya.

Andi menepis tudingan yang ada bahwa pemerintah tertutup dalam penyusunan aturan ini. Ia pun menyesalkan adanya yang membuka dokumen itu ke publik.

"Kalau ranperpres itu bocor, kita berurusan dengan data sensitif. Kita harus bersama-sama jaga agar data itu tidak keluar ke publik dan dimanfaatkan oleh lawan kita," tuturnya.

Di sisi lain, Andi berpandangan, munculnya angka Rp 1,7 kuadriliun dalam draf itu sudah melalui prosedur yang ditetapkan, seperti dalam UU Pertahanan, UU TNI, dan UU Industri Pertahanan. Apalagi, proses kalkulasi kebutuhan anggaran untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Indonesia telah diatur secara sistematis dan sejak 2006.

Pada 2005-2006, ungkapnya, telah terbit dokumen perencanaan alutsista jangka panjang yang disebut Kekuatan Pokok Minimum atau KPM (Minimum Essential Force/MEF). Hal itu memang disusun untuk memenuhi kebutuhan hingga 2024.

Ahli pertahanan dan analis utama poltik keamanan LAB45 Andi Widjajanto menyatakan dirinya heran rencana pembelian alutsista disoal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News