Belantara Foundation Soroti Kerusakan Ekosistem, Simak
"Keanekaragaman hayati merupakan jawaban atas tantangan pembangunan berkelanjutan dan fondasi kehidupan yang dapat dibangun kembali dengan lebih baik," ujar Dolly Priatna.
Dia melanjutkan, keanekaragaman hayati juga memiliki nilai intrinsik yang berhak untuk tetap hidup, walau tidak memberikan manfaat langsung bagi manusia. Kehilangan atau penurunan kondisi keanekaragaman hayati dapat membahayakan nilai dan fungsi tersebut, serta mempengaruhi kesejahteraan manusia.
Dolly menegaskan, upaya untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati bukan hanya tugas pemerintah saja, tetap butuh dukungan semua pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, serta dilakukan dengan pendekatan bentang alam.
Pada kesempatan yang sama, Anggota AIPI dan Direktur Pusat Studi Etika Lingkungan Universitas Nasional, Prof.Dr. Endang Sukara mengingatkan, bahwa keanekaragaman hayati Indonesia sangat unik. Di sebagian besar endemik atau tidak dijumpai di mana.pun, kecuali di negeri ini.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengungkapkan potensi ekonomi keanekaragaman hayati terutama untuk bisnis farmasi multi miliar dolar. Oleh karena itu, harus menyadari pentingnya keanekaragaman hayati tidak hanya melindunginya tetapi yang lebih penting memanfaatkannya dan keuntungan bagi sebesar-besarnya bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
"Kebijakan politik, investasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bioetika harus dijadikan instrumen utuh untuk mengarusutamakan keanekaragaman hayati dalam pembangunan nasional," kata Endang Sukara. (esy/jpnn)