Belum Banyak Terekspose! Lakon W.R. Soepratman dan Perawan Desa
Novel Perawan Desa
Uang kontan dibayar, Perawan Desa pun naik cetak. Untuk menarik perhatian, dia pasang iklan.
Beberapa eksemplar dikirim ke sanak saudara dan koleganya, "di Surabaya, Bandung, dan Cimahi, serta ke beberapa alamat-alamat pemesan di luar kota," tulis Bambang Sularto dalam Wage Rudolf Soepratman.
Mendapati iklan novel Perawan Desa, pemerintah pun pasang mata-mata. Sebab, penulisnya W.R. Soepratman, yang berselang tahun sebelumnya menciptakan lagu Indonesia Raya.
Seorang pribumi yang dibayar pemerintah datang ke toko Java, saat Soepratman sedang berkemas mengirim buku pesanan ke sejumlah alamat.
Orang itu datang dengan senyum ramah. Dibelinya beberapa buah novel Perawan Desa. Katanya sih, untuk dibagikan ke beberapa kawannya sesama pengusaha yang bersimpati pada pergerakan nasional.
Sambil memuji lagu Indonesia Raya, orang itu berjanji akan datang lagi, untuk membeli lagi sejumlah novel Perawan Desa.
Jurus masuk. Ujung-ujungnya dia menanyakan apa yang sebenarnya tersirat di balik halaman-halaman novel itu. Aaaw…