Benarkah Berjemur Bermanfaat untuk Mencegah Tertulari Virus Corona?
Kalau menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari berbagai bukti yang ada, virus COVID-19 bisa ditularkan di semua area, termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembap. Apa pun iklimnya, lakukan tindakan perlindungan jika Anda tinggal di, atau bepergian ke area yang melaporkan kasus penyakit tersebut.
WHO juga mengatakan, cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan sering cuci tangan. Dengan ini, Anda menghilangkan virus yang mungkin menempel di tangan dan menghindari infeksi yang bisa terjadi saat Anda menyentuh, mata, hidung, dan mulut.
Paparan Sinar Matahari Tetap Membawa Manfaat
Faktanya, berjemur di bawah sinar matahari tidak efektif dalam menangkal penularan virus corona. Hal ini disampaikan oleh dr. Sri Puspita kepada KlikDokter. Karena, menurutnya sinar matahari lebih efektif dalam memproduksi vitamin D yang dibutuhkan tubuh.
“Tubuh memproduksi vitamin D ketika terpapar sinar matahari. Vitamin D juga bisa didapat dari makanan dan suplemen. Vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti mencegah osteoporosis, depresi, dan membantu menurunkan berat badan,” dr. Sri menjelaskan.
Perlu diingat, kekurangan vitamin D dampaknya buruk bagi tubuh. Mulai dari ancaman terkena penyakit tulang, penurunan fungsi kognitif, serta rentan mengalami demensia di masa tua nanti.
Selain bisa meningkatkan produksi vitamin D dalam tubuh, berjemur dan beraktivitas di bawah sinar matahari pagi dibutuhkan untuk mengatur ritme tidur jadi teratur. Bila jam tidur berantakan, Anda bisa sulit fokus, sering lupa, rentan mengalami kecemasan, dan lebih mudah sakit karena daya tahan tubuh yang menurun.
Jadi, secara tak langsung memang ada kaitan antara sinar matahari dan perlindungan tubuh terhadap ancaman berbagai penyakit, dalam hal mengatur siklus tidur jadi lebih teratur.