Benarkah Tabir Surya Beri Efek Buruk pada Kesehatan?
jpnn.com - Tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit kita dari sinar yang merusak. Tetapi beberapa bahan bisa memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Para ilmuwan yang berbasis di Tiongkok menemukan air laut di pantai Hong Kong mengandung bahan aktif dari tabir surya yang dikaitkan dengan masalah kesuburan pada ikan.
Sunblock sering mengandung filter UV termasuk benzophenone-3 (BP-3), ethylhexyl methoxycinnamate (EHMC), dan octocrylene (OC) untuk melindungi kulit dari radiasi yang bisa menyebabkan kanker. Produsen juga menggunakan bahan kimia ini untuk melindungi produk-produk seperti tekstil dari matahari.
Ketika bahan-bahan kimia itu dicuci kulit kita ke laut, misalnya, mereka bisa berlama-lama di air dan memasuki ekosistem dan rantai makanan tanpa diundang.
Awal tahun ini, Hawai menjadi negara bagian AS pertama yang melarang tabir surya yang mengandung oxybenzone dan octinoxate, yang diketahui merusak terumbu karang, pada tahun 2021.
Penghentian itu mengikuti sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Environmental Contamination and Toxicology yang menyimpulkan oxybenzone mengotak-atik DNA karang dan membuat invertebrata kurang mampu menahan perubahan iklim.
Untuk studi baru, para peneliti di Hong Kong Baptist University mengumpulkan air laut dua meter di bawah permukaan dari 30 lokasi yang melewati Hong Kong serta kehidupan laut termasuk udang, ikan dan kerang dari peternakan akuakultur kota.
Air ini kemudian diuji untuk tujuh jenis filter UV yang digunakan dalam tabir surya, yang mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahan kimia yang terakumulasi dalam air laut dan kehidupan laut dan bisa masuk ke manusia melalui rantai makanan dan berdampak negatif terhadap kesehatan kita.