Benturan Ombak Bikin Panik, Hangatkan Badan dekat Mesin Kapal
Kapal yang awalnya berjalan cukup tenang menjadi tidak menentu sehingga membuat seluruh penumpang kapal mabuk laut dan tidak bisa berbuat apa-apa. Selain itu nahkoda mulai mengalami kepanikan karena gelombang tinggi mencapai tiga hingga empat meter. Air laut juga masuk kedalam kapal yang ditumpangi.
Semakin membuat nyali ciut, melihat tingginya deburan gelombang yang mencapai kaca ruang kemudi. Benturan terus terjadi hingga beberapa kali yang mengakibatkan korsleting dan sempat memunculkan api di bagian air conditioner (AC).
Selain itu pengendali jangkar langsung rusak dan sempat membuat para seluruh penumpang sempat begitu panik. Tetapi melihat jam terbang kapten Kapal bernama Sudarmin yang sudah malang melintang menjadi nakhoda bertahun-tahun, kecemasan terkurangi.
Tanpa terasa 10 jam perjalanan telah dilalui tetapi tidak kunjung sampai tujuan. Hanya mencapai kawasan Tanjung Selaka, setelah melakukan koordinasi akhirnya tim memutuskan kembali ke posko dengan alasan pertimbangan keamanan.
"Kondisi cuaca begitu berbahaya sehingga tidak mungkin perjalanan dilanjutkan. Jangan mengambil resiko karena tim keselamatan juga harus diutamakan," ujar Agusto kepada jurnalis Kalteng Pos (grup JPNN) yang turut dalam proses pencarian hari itu.
Komandan Korem 102/PJG Kol Kav Sulaiman Agusto sempat memerintahkan kapten kapal Senggora Escort Sudarmin kembali ke pantai.
Keputusan ini diambil mengingat kondisi gelombang begitu tinggi. Hujan deras disertai angin tak henti-hentinya menghantam tim relawan di atas kapal.
Dari beberapa laporan radio di atas kapal, beberapa KRI memilih kembali. Rasa-rasanya tidak mungkin harus berjibaku dengan ombak dan cuaca ekstrem.