Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ber-(Usaha)-Hijrah ke Syariah

Oleh Indah P. Nataprawira*

Rabu, 14 April 2021 – 18:08 WIB
Ber-(Usaha)-Hijrah ke Syariah - JPNN.COM
Indah P. Nataprawira. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.com

Dalam konteks industri, wajar jika kita punya visi agar produk syar’i dalam negeri bisa memiliki pelabuhan sendiri yang menjadi tempatnya bertolak menuju pasar luar negeri.

Dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan lain-lain, jika didukung cetak biru blue print yang jelas, manfaatnya tidak hanya bisa jadi bangunan fisik, tetapi jauh lebih mulia, yakni membangun peradaban. Darinya akan lahir cerdik cendekia yang menjadikan Indonesia bangsa produktif, sehingga kita bukan bangsa yang cuma bisa konsumtif.

Saat wabah pandemi Covid 19 melanda negeri, kita sebagai makhluk ekonomi mendadak kembali jadi makhluk sosial lagi. Akibat "kepepet", jatah hang-out di mal dibagi untuk jatah menongkrong di warung.

Jatah beli steik di restoran mewah dibagi untuk jatah beli gorengan. Jatah yang kita keluarkan untuk bikin tambah kaya orang di atas, kita bagi untuk menyejahterakan orang di bawah.

Bila hal tersebut dilakukan, maka tanpa sadar kita bersyariah, karena ada keadilan dan pemerataan di dalamnya. Hal ini setarikan napas dengan bergeraknya ekonomi kerakyatan, setujuan dengan meratanya kemajuan dan tegaknya keadilan dalam kesejahteraan.

Semua elemen masyarakat, mulai aktivis TikTok sampai pegiat demokrasi, dari selebgram sampai selebritas politik bahkan negara, dipaksa belajar untuk mempraktikkan kebajikan luhur dalam keseharian.

Sesungguhnya Ramadan kedua dalam masa pandemi ini bisa menjadi momentum kebersamaan. Berjemaah mempersiapkan habitat kebudayaan dan mental untuk mengakselerasi kemapanan ekonomi syariah.

Gerak total setiap anak negeri dalam ekonomi syariah harus memberi faedah bagi masyarakat bawah, mulai dari hal-hal serderhana seperti berbagi kesejahteraan dengan tetangga terdekat, hingga jauh melesat membawa kejayaan potensi umat Islam Indonesia dalam pergaulan ekonomi dunia.

Saat wabah pandemi Covid 19 melanda negeri, kita sebagai makhluk ekonomi mendadak kembali jadi makhluk sosial lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close