Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berangkat Gadaikan BPKB, Kini Punya Tiga Rumah

Senin, 30 Juni 2014 – 20:17 WIB
Berangkat Gadaikan BPKB, Kini Punya Tiga Rumah - JPNN.COM
BERKAH NEKAT: Jeffry Kurniawan (kanan) bersama Jawa Pos di Seoul. Foto: Rohman Budijanto/Jawa Pos

’’Aku pusing, waktu itu baru dua bulan kerja. Saya dikeluarkan dari perusahaan tersebut,’’ ungkap Jeffry. Dia dikembalikan ke broker.

Saat menganggur seminggu, dia mendapat informasi dari teman di mes kontainer itu. Ada perusahaan Sacul, pembuat filter angin mobil, yang mau mengambil risiko. Jeffry pun bekerja di sana. Dia menggambarkan, pekerjaan tersebut membuat dia tidak bisa beringsut.

Setiap 58 detik keluar dua filter angin cetakan baru di kanan kiri. Semasa masih lunak, sisa cetakannya harus dipotong agar rapi dan presisi. Kalau telat memotong, filter angin itu mengeras dan rusak kalau dipotong. ’’Untuk ke toilet pun tak sempat,’’ katanya.

Jeffry hanya bisa bertahan 50 hari di Sacul. Dia lalu pindah ke pabrik kulkas khusus untuk menempatkan es krim atau barang beku lain di supermarket. Sekitar empat bulan di sana, dia harus keluar. Sebenarnya keluar kebijakan pemutihan atau legalisasi bagi pekerja asing. Namun, harus ada jaminan perusahaan yang mau mempekerjakan. Perusahaan itu tidak mau.

’’Lalu, saya sendirian meminta pekerjaan ke perusahaan pengalengan dulu. Lewat mandor saya, Lee-dong Hee. Ternyata, perusahaan mau memberikan pekerjaan dan menjamin,’’ ungkapnya.

Dengan kebijakan pemutihan itu, para pekerja ilegal yang sudah enam bulan dan tidak lebih dari dua tahun akan diberi visa pekerja legal. Kebijakan tersebut meningkatkan statusnya dari pekerja lepas ke pekerja tetap.

Jeffry harus meneken surat legalisasi dengan enam meterai KRW 60.000 di kantor imigrasi. Seluruh dokumen bertulisan Korea dia teken saja, meski ’’Saya tidak ngerti,” ujarnya. Benar-benar nekat.

Gaji Jeffry meningkat menjadi KRW 900.000 (sekitar Rp 9 juta) tanpa dipotong jasa broker. Dia juga pindah ke asrama perusahaan (dapat makan tiga kali sehari). Kejelasan status tersebut mendorongnya mulai serius belajar bahasa Korea demi kemajuan pekerjaannya.

DENGAN ransel Samsonite dan sepatu Nike, Jeffry Kurniawan tidak berbeda dengan anak-anak muda Korea yang modis. Dengan bahasa Korea yang lancar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News