Berdayakan Petani Muda, Program Yayasan Barito Diganjar Penghargaan SDG 2023
Juga mengatasi tantangan masa depan seperti kurangnya lahan serta minimnya akses terhadap sumber air bersih yang merupakan dampak dari pertumbuhan populasi, dengan menggunakan program pertanian terpadu (permaculture).
Untuk meningkatkan mata pencaharian para petani, Bakti Barito meluncurkan serangkaian pelatihan berbasis keterampilan yang intensif dan memberikan dukungan untuk memperkuat ketahanan pangan.
Kurikulum unit pertanian terpadu ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Para mitra yang terlibat dalam program Bakti Pangan Lestari yang mendorong kemajuan menuju SDG 2 (nol kelaparan) termasuk The Learning Farm, Joglo Tani, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, dan Konsorsium Bisnis Republik Indonesia yang Peduli Pendidikan Kejuruan.
"Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, generasi muda kita dapat membangun sistem pangan regional yang lebih berkelanjutan, lebih sehat, dan membangun masa depan yang makmur bagi masyarakat di seluruh negeri,” imbuhnya.
Atas komitmen tersebut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional menganugerahkan Penghargaan Aksi SDG Indonesia 2023 dalam kategori Filantropi kepada Yayasan Bakti Barito.
Penghargaan Aksi SDG Indonesia yang diserahkan oleh Menteri Suharso Monoarfa, diberikan kepada organisasi filantropi, lembaga dan institusi yang telah menerapkan prinsip-prinsip dan standar keberlanjutan dan/atau mendukung pencapaian target SDG dalam model bisnis organisasi tersebut.
Para pemenang penghargaan ini diumumkan dalam Konferensi Tahunan SDG, yang dihadiri oleh pemimpin, bisnis, dan filantropi.