Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berebut Menggali Rezeki Emas di Negeri Dewi Sri Bombana (2)

Bayar Dua Gram untuk Yang Berparas Cantik

Selasa, 27 Januari 2009 – 00:42 WIB
Berebut Menggali Rezeki Emas di Negeri Dewi Sri Bombana (2) - JPNN.COM

Sekelompok penambang dari Subang, Jawa Barat, memilih mendulang di lokasi terpisah. Mereka memanfaatkan sumber air dari sisa galian. Tak banyak. Paling hanya dapat 3–4 liter per galian. Itu pun airnya sudah sangat keruh karena berkali-kali digunakan untuk mendulang. ”Kami biasa mendapatkan (emas) maksimal lima gram per hari,’’ kata Hendra, anggota kelompok penambang. Dari emas lima gram tersebut, mereka mengantongi Rp 1,25 juta. Hasil jerih payah itu masih dibagi rata seluruh anggota kelompok. ”Karena anggota kami ada 10, maka per orang dapat Rp 125 ribu. Dan, setelah dikurangi biaya makan, tinggal Rp 100 ribu,’’ ujar Hendra.

Menurut dia, seluruh penambang bekerja secara berkelompok. Tujuannya memudahkan penambangan. Dalam satu kelompok, anggota bertugas menggali tanah, menyediakan air, mendulang, dan menyiapkan logistik. Hendra tidak perlu repot untuk menjual buliran emas hasil mendulangnya. Sebab, di SP-8, ratusan pengepul emas siap membeli dengan harga bersaing. ”Kalau saat ramai-ramainya, dua tiga bulan lalu, harganya masih murah sekitar Rp 185 ribu per gram. Tapi, sekarang sudah banyak pengepul. Jadi, harganya naik turun dari Rp 250 ribu,’’ ujar Hendra. Selain di SP-8, pembeli emas banyak bertebaran di Pasar Kasipute.

Selain penambang liar, proses pendulangan canggih dilakukan PT Panca Logam Makmur (PLM). Perusahaan itu bisa dikatakan bekerja secara legal karena mengantongi izin kuasa pertambangan (KP) dari Pemkab Bombana untuk lokasi seluas 1.200 hektare. Mereka masih tahap eksplorasi alias penelitian sebelum proses eksploitasi. PT PLM menggunakan alat berat, seperti ekskavator (untuk menggali material), dump truck (pengangkut material ke lokasi pendulangan), empat mesin molen (untuk mempercepat pendulangan), hingga ekstraktor (pengumpul serbuk emas). Khusus alat ekstraktor didatangkan dari Kanada.

”Kami mempekerjakan beberapa pendulang sebagai mitra kami. Kami pakai sistem bagi hasil 70:30,’’ jelas Leonardus, bos PT PLM. Artinya, apabila dalam sehari mendapatkan 100 gram, bagian PT PLM sebanyak 70 gram dan sisanya milik pekerja.

Kedatangan puluhan ribu penambang emas benar-benar menyulap wajah lahan transmigran di Sentra Permukiman Delapan (SP 8). Kawasan padang ilalang yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close