Berharap Gaji Jutaan, Reni Honorer K2 Sempat Ingin jadi TKW
Dia bahkan hampir terpengaruh saat ada oknum yang menawarkan membantu untuk menjadi ASN. Tawaran itu menurut Sunandar lagi ramai di daerah. Mereka menyasar honorer K2 dan non-K2.
"Kalau enggak kuat iman, saya mungkin sudah kena perangkap. Karena sudah capek berjuang, logika enggak jalan. Alhamdulillah masih selamat jadi enggak kena tipu para calo itu," tuturnya.
Reni Anggaraini, honorer K2 dari Sumatera Selatan (Sumsel) juga sudah pada titik jenuh. Selama 17 tahun menjadi honorer membuat dia merasa tidak ada harapan lagi.
"Ikut tes PPPK enggak lulus. Kalau ada tes PPPK lagi, apa saya bisa lulus ya. Saya kok jadi paranoid, takutnya gagal lagi," ucapnya.
Dia juga bertanya-tanya adakah jalan bagi honorer K2 yang tidak lulus PPPK untuk diprioritaskan di tahap II. Reni mengaku butuh dana besar karena anak-anak sudah duduk di bangku SMP dan SMA.
"Yang kami butuhkan sekarang ada peningkatan kesejahteraan. Saya tidak ngoyo jadi PNS lagi. PPPK sudah cukup, karena kesejahteraannya juga setara PNS kok," sergahnya.
Dia tidak mau jadi pungguk merindukan bulan. 17 tahun berharap PNS, tidak juga berhasil. Ikut tes PPPK, tidak lulus juga.
Namun, Reni masih berharap bisa masuk PPPK. Baginya menjadi PPPK jauh lebih bagus daripada seperti sekarang. Gaji kecil Rp 500 ribu yang pembayarannya selalu molor.