Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berjas PKS, Pangkostrad Mau Kikis Imaji Sumut Lahan Korupsi

Kamis, 04 Januari 2018 – 13:44 WIB
Berjas PKS, Pangkostrad Mau Kikis Imaji Sumut Lahan Korupsi - JPNN.COM
Letjen Edy Rahmayadi di sela-sela Ikrar Pemenangan Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (4/1). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima Kostrad Letjen Edy Rahmayadi menyatakan, keinginannya maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) didasari niat untuk menghapus imaji tentang korupsi yang melekat pada provinsi yang beribu kota di Medan itu. Karena itu, tentara kelahiran Sabang, 10 Maret 1961 itu pun siap melepas statusnya sebagai anggota TNI untuk ikut Pilgub Sumut.

"Salah satu saya mau menguilangkan image itu (korupsi, red). Maka saya harus turun dari tentara. Mudah-mudahan saya tidak tergoda (korupsi)," kata Edy saat ditemui di sela-sela Ikrar Pemenangan Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).

Edy yang dalam kesempatan itu mengenakan jas PKS dan berpeci lantas menjelaskan alasannya maju di Pilgub Sumut. Pertama, dia merasa sudah sebagai orang Sumut.

Kedua, kata dia, Sumut merupakan provinsi besar. Tanpa ingin menyalahkan kondisi yang terjadi di Sumut sekarang, Edy berniat ingin memperbaikinya.

"Dengan kondisi saat ini, saya bukan menyalahkan yang lalu-lalu, maka saya ingin bergabung bersama rakyat untuk membangun Sumut," ungkap Edy.

Perwira tinggi TNI dengan tiga bintang di pundak itu menegaskan, saat ini dirinya sedang dalam proses pengunduran diri dari dinas ketentaraan. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri dari TNI sejak dua bulan lalu.

"Insyaallah dalam waktu dekat saya sama-sama juga dengan kalian menjadi warga sipil," katanya.

Soal partai pengusung, Edy mengaku sudah mengantongi sejumlah dukungan. Antara lain PKS, Gerindra dan PAN.

Panglima Kostrad Letjen Edy Rahmayadi menyatakan, keinginannya maju di pilkada didasari niat untuk menghapus imaji tentang korupsi yang melekat pada Sumut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close