Berkat 15 Ton Minyak Jelantah, Pemkot Samarinda Raih Rekor MURI
"Kalau dibuang, minyak jelantah dapat merusak lingkungan. Semisal dibuang di parit, akan membuat penyumbatan karena memiliki sifat kimiawi yang mengikat," jelas Andi Harun.
Oleh karena itu, Pemkot Samarinda akan terus melanjutkan langkah inovasi pemanfaatan minyak jelantah. Termasuk, mencuatnya opsi agar sektor ini dijadikan bisnis usaha di tingkat RT dalam konteks pemberdayaan masyarakat.
Pria yang beken di sapa AH itu menyebutkan, minyak goreng yang sudah terkumpul itu dijual dan dikirim ke Eropa Copenhagen Denmark melalui PT Garuda Sinar Perkasa. "Belasan ton minyak jelantah ini nantinya akan diolah menjadi bio solar," jelasnya.
Hasil penjualan minyak jelantah yang bernilai Rp 100 juta tersebut selanjutnya akan digunakan untuk membangun kampung wisata di Kota Samarinda.
Tepatnya di kawasan RT 32 Bukit Steling, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. "Pembangunan dilakukan sama-sama, dari masyarakat untuk masyarakat," ucapnya.
"Kalau sistem ini berjalan, tinggal masyarakat yang berbisnis dan meminimalisir dampak lingkungan. Dampak minyak jelantah sendiri jika dibuang sembarangan, 1 tetesnya itu merusak 1 meter lahan tanah," pungkasnya. (mcr14/jpnn)