Berlabuh ke Demokrat, PDIP Pecat Emil Dardak
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat telah berhasil menggaet salah satu kader PDIP Emil Dardak untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Emil akan mendampingi Khofifah Indar Parawansa. Hal itu yang menjadi alasan PDIP memecat Emil sebagai kader partai Banteng itu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, penggaetan kader partai lain yang dilakukan Partai Demokrat dalam dunia politik sah-sah saja. Meski begitu, PDIP tak akan terpancing dengan strategi dari partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
PDIP kata dia mencatat, dari 34 kepala daerah di bawah umur 40 tahun yang merupakan kader PDIP, hanya Emil Dardak yang tergiur jalan kekuasan dan “loncat pagar” meninggalkan harapan dan mimpi rakyat Trenggalek.
“Dalam kapasitas Pak SBY sebagai ahli strategi, pilihan jalan pintas saat ini memang merekrut tokoh di luar partai, termasuk anggota partai lain. Itu menjadi opsi utamanya,” kata dia di Jakarta, Kamis (23/11).
Menurut dia, hal itu dilakukan karena krisis kader partai berlambang mercy itu. Pasalnya, kebanyakan kader muda Demokrat sudah tersandung kasus seperti Andi Malarangeng, Nazaruddin, Choel Malarangeng dan Anas Urbaningrum.
Dia mengatakan, dalam karakter partai elektoral seperti Demokrat, strategi ''outsourcing'' memang sah-sah saja. Namun strategi yang berbeda justru ditunjukkan oleh PDI Perjuangan yang memilih dan berkomitmen membangun sekolah partai, sekolah kader dan melakukan pendidikan politik secara berjenjang sebagai proses kaderisasi sistemik yang dibangun di PDI Perjuangan.
“Partai (PDIP) tidak pernah terpancing dengan jurus Pak SBY, karena kami percaya pada mekanisme kaderisasi partai,” tegas dia.
Berpindahnya Emil Dardak yang menjabat Bupati Trenggalek untuk jabatan lebih tinggi, menurut Hasto Kristiyanto, tidak akan mengurangi semangat “politik terbuka” PDI Perjuangan terhadap hadirnya tunas-tunas baru yang memiliki visi kepemimpinan untuk bangsa dan negara.