Berlaku Tidak Adil Picu Stres Mental
Minggu, 26 Oktober 2014 – 12:00 WIB
Ketika tawaran disodorkan besarnya dibawah 50% dan mendekati 30%, kedua pihak baik pemberi respon maupun pemberi tawaran membangun semacam pola detak jantung yang mengindikasikan adanya tekanan mental, papar Dulleck.
"Reaksi emosi sungguh terjadi dikedua pihak ketika kita membuat keputusan,”
Ini mematahkan fakta kalauu pemberi penawaran merupakan pihak yang memilih untuk membuat tawaran yang tidak jujur.
Rekan peneliti Dr Markus Schaffner, yang juga dari QUT mengatakan ‘ rasa bersalah’ yang dirasakan oleh pemberi penawaran ketika memberikan tawaran yang rendah merupakan hal yang bisa menjelaskan meningkatnya kondisi stres yang dialaminya.
"Kondisi speerti ini juga bisa dilihat sebagai bukti kalau setiap manusia sesungguhnya memiliki empati kepada orang dan menempatkan diri kita pada posisi orang lain yang menghadapi situasi seperti itu,” katanya.