Berlakukan Pembayaran NonTunai di Gerbang Tol, Ini Alasan BI
jpnn.com, JAKARTA - Berlakukan Pembayaran NonTunai di Gerbang Tol,
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan beberapa alasan elektronifikasi pembayaran gerbang tol wajib dilakukan.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, alasan utama elektronifikasi gerbang tol untuk mengurangi kemacetan.
"Sudah pasti atasi kemacetan. Bayangkan di tol kita harus antre karena membayar tunai. Berapa habis ongkos ekonomi seperti BBM bagi masyarakat," ujar Pungky di Jakarta, Selasa (10/10).
Selain itu, sebanyak 5-6 juta kendaraan yang melalui tol akan lebih dimudahkan dari sisi mekanisme penggunaan uang receh. Ketika gerbang tol sudah ter-elektronifikasi, kegiatan transaksi tidak lagi inefisien.
"Jadi kembalian tidak akan susah. Mencari receh pun yang membuat tidak efisien menjadi efisien. Bahkan nanti kedepannya tarif tol tidak akan naik drastis bisa dengan kelipatan kecil. Sebut saja Rp 9.514 misalnya jadi inflasi terkendali dan masyarakat tidak dirugikan," papar dia.
Sinergi ke depan bersama Badan Usaha Jalan Tol, pengusaha pemilik tol dan bank sampai ke pihak swasta akan memanjakan masyarakat.
Kemudian, BI juga membuka kesempatan bank-bank lain untuk ikut serta dalam program elektronifikasi. Jika dulu hanya dimonopoli satu bank, maka ke depan akan ada banyak lagi.
"Sekarang ada 5 bank. Desember 2017 akan ada 3 tambahan bank lagi, Bank Mega, Bank Nobu dan Bank DKI. Sehingga integrasi akan lebih mudah dan lebih kuat. Masyarakat secara bebas dan nyaman menggunakan uang elektronik dari bank-bank tersebut," tutur Pungky.