Bersitegang dengan Bupati Tapteng, Gubernur Sumut Singgung Soal Anak Durhaka
Edy juga menyinggung Bakhtiar yang tidak pernah hadir di kegiatan yang diundang dirinya. “Tidak ada konflik, saya kan gubernurnya. Anak tidak boleh konflik sama ayahnya. Tetapi, setiap saya panggil saya undang untuk membicarakan pembangunan tidak pernah datang,” jelasnya.
Diungkapkanya sudah satu tahun lebih mengundang Bakhtiar dalam berbagai acara namun tidak pernah hadir. “Bayangkan kalau anda tidak pernah datang ke tempat orang tua anda, jangankan dapat sesuatu, doa pun tidak dikabulkan oleh Tuhan,” ucap Edy.
Bakhtiar Ahmad Sibarani langsung membantah soal dirinya tak sayang rakyatnya. “Gubernur kalau bicara harus sesuai data, jangan karena sentimen terhadap saya,” kata Bakhtiar saat dihubungi, Rabu (18/12).
Dia juga mempersilakan Edy membuat survei. “Silakan buat survei, apa yang dilakukan Gubernur untuk Sumatera Utara, dan apa yang saya lakukan untuk Tapanuli Tengah,” tegasnya.
“Di Tapanuli Tengah kami sudah berbenah, silakan dicek, infrastruktur sudah kami bangun. Rumah sakit sudah kami bangun, bahkan yang menjaga pasien sakit diberi makan tiga kali sehari secara gratis. Saya yakin Provinsi Sumatera Utara belum melakukan ini,” jelas Bakhtiar.
Bakhtiar juga mengkritik balik Edy. Bakhtiar meminta Edy memberi arahan bukan sekadar marah-marah.
“Saya selaku Bupati membutuhkan arahan bukan cakap-cakap saja, bukan marah-marah saja tetapi solusi. Bupati, wali kota membutuhkan solusi percepatan pembangunan, bukan marah-marah, bukan cakap-cakap saja,” kata Bakhtiar.
Soal undangan Edy, Bakhtiar enggan datang karena hanya bersifat seremonial. “Saya masih mengurus rakyat saya. Terkait apa? Hanya pemberian DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran), kalau pemberian DIPA-nya saya dipanggil, DIPA itu otomatis masuk.”