Bertemu Ketua Parlemen Ukraina, Puan Dorong Perdamaian dengan Rusia
Puan menambahkan, Indonesia menyambut baik dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina di bawah the Black Sea Initiative. Perjanjian ini memainkan peran penting dalam mengurangi dampak perang terhadap rantai pasokan global.
“Tentunya, langkah positif ini juga harus diikuti dengan kemudahan akses ekspor produk makanan dan pupuk dari Rusia, sebagaimana disepakati dalam perjanjian Istanbul," terang Puan.
Mantan Menko PMK ini juga berharap negara-negara lain menghormati kesepakatan tersebut. Puan meminta agar semua negara dapat memastikan implementasi yang seimbang dari Perjanjian Istanbul dan berharap inisiatif tersebut juga dapat membawa perdamaian di Kawasan.
“Indonesia berharap agar inisiatif untuk membuka alur pasok pangan (Black Sea Grain Initiative) tetap dilanjutkan, untuk kepentingan bersama seluruh pihak,” tuturnya.
Seperti diketahui, Ukraina dan Rusia menandatangani perjanjian di Istanbul pada bulan Juli lalu untuk menyalurkan jutaan ton gandum Ukraina ke pasar global dan meringankan krisis pangan yang semakin parah bagi jutaan orang di negara-negara berkembang.
Ukraina sendiri menjadi pemasok gandum terbesar kedua ke Indonesia.
Dalam berbagai pertemuan dengan pimpinan parlemen lain, Puan terus mendorong agar dunia internasional untuk tetap mendukung jalur dialog dan diplomasi sebagai salah satu upaya menghentikan perang Ukraina dan Rusia.
Dia juga selalu menyampaikan posisi Indonesia terhadap konflik kedua negara tersebut.