Bertemu Pimpinan NU Tegal, PSI Bahas Puisi Neno Warisman
“Dalam munajatnya itu Rasulullah berprihatin, siapa yang kelak bisa menyembah-Mu ya Allah jika kaum Muslim dibiarkan habis saat itu? Kalau sekarang ummat Muslim jumlahnya kan bukan 300 orang. Sekarang siapa yang berperang dengan siapa? Apa yang mereka anggap sebagai ‘lawan’ itu dianggap bukan penyembah Allah SWT semua?” kata Kiai Misbahul.
BACA JUGA : Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung
Menurutnya, saat ini pemerintah sekarang memang serba salah menanggapi banyak kasus.
"Memproses pemuka agama yang melakukan tindak pidana nanti dibilang kriminalisasi ulama. Padahal ulamanya yang intoleran, ulama-ulama radikal,” kata Kiai Misbahul.
Dia juga menyoroti terkait penyebaran hoaks saat ini yang kian masif membombardir masyarakat.
“Kebohongan yang terus diulang lama-kelamaan akan diterima sebagai kebenaran. Hoaks tidak akan serta merta hilang tanpa diperjuangkan," tuturnya.
“Di NU ber-Islam itu butuh kecerdasan. Kalau mereka kan tidak. Makanya mudah termakan doktrin,” jelasnya Kiai Misbahul.
Senada dengan pernyataan Kiai Misbahul, Ketua DPP PSI Isyana menambahkan partainya punya semangat yang sama.