Berulang Tahun ke-14, TMP Gelar Aksi Peduli Kepada Korban Tragedi Kudatuli
Terakhir Wahyu sempat lakukan rotgent untuk pemeriksaan penyakit dalam.
Sementara Caridi (64 tahun) tinggal di sebuah kamar kos di daerah Lenteng Agung bersama istri dan anak.
Istri Caridi tengah menderita diabetes. Sebagai tulang punggung keluarga, semangat menghidupi keluarga terus diupayakan oleh Caridi sebagai tukang parkir dan menjual atribut partai seperti kameja, kaos, peci, pin Bung Karno dan sebagainya.
Namun, situasi pandemi Covid-19 sangat berdampak sehingga kesulitan dan beban hidup terasa makin berat di antara gelora semangat hidup lebih baik ke depan.
Semangat Wahyu dan Caridi merupakan gambaran dari apa yang pernah digaungkan oleh Bung Karno, bahwa "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya".
Hal ini ditegaskan oleh Sekjen DPP TMP Restu Hapsari saat menyambangi kediaman para pejuang partai tersebut. Senin, (10/01/2022).
Restu mengatakan tidak sulit mencari rumah kediaman Pak Wahyu dan Pak Caridi, karena mereka sangat dikenal oleh para tetangga dan lingkungannya.
“Kegiatan TMP ini selain memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Pak Wahyu dan Pak Caridi, tetapi juga merupakan proses belajar kami anak-anak muda TMP agar selalu memiliki jiwa sosial, kepedulian dan gotong-royong. Pak Wahyu Sutanto dan Pak Caridi yang merupakan bagian dari sekian banyak korban peristiwa Kudatuli yang sedang mengalami kesulitan ekonomi sehingga kita tergerak membantu,” ungkap Restu.