Bicara soal Bandara Dhoho, Luhut Panjaitan Singgung tentang Cerita Indah
Bandara Dhoho Kediri adalah proyek bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan 100 persen dana investasi swasta, yaitu PT Surya Dhoho Investama, yang merupakan bagian dari anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk Kediri, dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) khusus.
Kementerian Perhubungan memberikan hak konsesi pengelolaan Bandara Kediri kepada Gudang Garam dengan PT Angkasa Pura I sebagai pengelola operasionalnya, sambil menunggu perjanjian kontrak operasi (KSO) untuk pembentukan badan usaha bandar udara (BUBU).
Luhut menambahkan, Direktur PT Gudang Garam Istata Taswin Siddharta juga menceritakan harapannya bahwa bandara ini dapat berkontribusi dalam upaya mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri dan wilayah sekitar Mataraman.
"Bapak Taswin mengatakan kepada saya bahwa pembangunan bandara Dhoho Bandara Dhoho yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektare ini adalah investasi jangka panjang secara nasional dari PT Gudang Garam yang dipersembahkan khusus untuk pengembangan masyarakat di Kabupaten Kediri," kata Luhut.
Di Mataraman juga termasuk daerah dengan penyumbang TKI terbesar di Indonesia seperti Blitar dan Ponorogo.
Untuk itulah, ia berharap dengan adanya Bandara Dhoho Kediri ini, para pahlawan devisa Indonesia akan semakin mudah untuk mudik ke kampung halaman mereka tanpa harus berlama-lama menempuh perjalanan dari Jakarta.
Bandara Dhoho ini juga diproyeksikan sebagai bandara internasional ke depannya, sehingga dengan berbagai manfaat inilah akhirnya Presiden Joko Widodo menyetujui dan memasukkan Bandara Dhoho Kediri sebagai salah satu proyek strategis nasional yang pengerjaannya akan dilakukan selama dua tahun dari sekarang.
Selain itu, fakta penting lain yaitu beberapa pondok pesantren terbaik di negeri ini ada di Kabupaten Kediri, seperti PP Lirboyo dan PP Darul Ma'rifat Gontor 3, yang dikenal banyak menghasilkan santri-santri dan ulama-ulama terbaik kebanggan Indonesia.