Bill Gates dan Sukmawati
Dhimam Abror DjuraidUrusan privat ini kemudian menjadi urusan publik, yang kemudian memicu politisasi yang memantik pro dan kontra. Di media sosia dan di pelbagai grup percakapan WahtsApp selama beberapa hari ini muncul komentar yang riuh rendah terhadap kasus ini.
Ada yang menganggap Sukmawati sudah kembali menemukan keyakinan yang sesungguhnya. Ada juga yang menyebutnya tersesat dan murtad.
Dalam tradisi Islam, murtad adalah sebutan untuk seorang muslim atau muslimah yang meninggalkan agama Islam untuk memeluk agama lain, atau melepas Islam dan tidak beragama sama sekali. Sebutan murtad secara etimologis berarti ‘’berbalik’’. Sebutan ini netral dan tidak merendahkan.
Sama seperti penyebutan kafir bagi orang-orang nonmuslim, penyebutan murtad sering menimbulkan konotasi negatif. Karena itu, ketika netizen menyebut Sukmawati murtad netizen lain bereaksi dan mengatakan bahwa Sukmawati sudah menemukan keyakinan yang sesungguhnya.
Bagi Islam Sukmawati adalah murtad, tetapi bagi Hindu Sukmawati menemukan kembali keyakinannya. Itu hal yang biasa dan tidak perlu dipolitisasi.
Namun, bangsa Indonesia adalah bangsa yang terbelah. Isu apa pun yang muncul di publik sangat rentan menjadi isu yang menimbulkan kontroversi yang potensial memecah belah.
Salah satu faktor yang disebut-sebut menjadi penyebab Sukmawati pindah agama adalah faktor sang nenek, Nyoman Rai Srimben, ibunda Soekarno, yang memang asli Hindu. Sang nenek inilah yang memberi inspirasi kepada Sukmawati untuk kembali kepada keyakinan Hindu.
Bahwa Sukmawati lebih mendapatkan inspirasi dari sang nenek adalah hak pribadinya. Publik juga bisa mempertanyakan mengapa Sukmawati lebih terinspirasi oleh sang nenek yang Hindu dibandinng sang ibu yang muslimah.