BIN dan Peneliti UNAIR Menemukan Formulasi Kombinasi Obat untuk Pasien COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menyambangi Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Matraman, Jakarta Timur.
Kedatangan BIN untuk berkoordinasi dalam melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap daerah-daerah yang masih dianggap rawan penyebaran wabah COVID-19.
Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Bambang Sunarwibowo mengatakan, kehadiran mereka di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 atas instruksi dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Kedatangan BIN juga didampingi Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR Purwati yang juga berperan sebagai Ketua Tim Peneliti Efektifitas Obat dan Kombinasi Obat untuk penanganan COVID-19 berbasis isolat SARCOV-2 di Indonesia.
“Kami sudah memerintahkan para Kabinda yang di daerah mereka masih berada di zona merah penyebaran COVID-19 untuk terus memonitor dan melaporkan setiap saat perkembangan yang terjadi di lapangan. BIN harus berada di garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran virus corona ini. PSBB transisi ke fase penormalan baru ini harus dicermati semua pihak dan jangan sampai mengabaikan protocol COVID-19” ujar Bambang, Jumat (12/6)).
Bambang menegaskan, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 BIN terus gencar melakukan aksi rapid test massal di beberapa wilayah yang menjadi zona merah penyebaran COVID-19.
Saat ini, BIN fokus dalam memutus mata rantai di wilayah Jakarta dan Surabaya.
“Dari 29 Mei hingga 11 Juni kemarin, sudah lebih dari 26.000 warga mengikuti rapid test massal bantuan kemanusiaan BIN, dari jumlah rapid test itu ditemukan 2.629 yang reaktif dan setelah dilakukan swab test dan RT PCR terdapat 960 orang yang positif COVID-19.