BIN dan Peneliti UNAIR Menemukan Formulasi Kombinasi Obat untuk Pasien COVID-19
Angka ini menunjukkan bahwa penyebaran COVID-19 belum mengalami penurunan yang signifikan,” katanya.
Untuk percepatan penanganan COVID-19, BIN telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada beberapa rumah sakit rujukan COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB, dan Kementerian Kesehatan dalam bentuk alat kesehatan dan APD, serta bantuan alat laboratorium COVID-19 kepada Lembaga Penelitian Biomolekular Eijkman, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Pemerintah Kota Surabaya.
Pemberian bantuan alat laboratorium ini untuk meningkatkan efektifitas formulasi obat kombinasi untuk penanganan pasien COVID-19.
Dari kerja sama yang dilakukan BIN dan beberapa lembaga penelitian telah dihasilkan antara lain, tidak ada lagi antrean specimen suspect COVID-19 dan efektivitas terapi plasma convalescent pada LBM Eijkman, pembuatan rapid test oleh peneliti UGM bekerjasama dengan Universitas Mataram.
Keberhasilan kerja sama BIN lainnya, para peneliti di UNAIR sudah berhasil menemukan efektivitas formulasi kombinasi obat yang terbukti efektif menyembuhkan pasien COVID-19.
Kombinasi obat ini diharapkan bisa dijadikan standar pemberian obat bagi pasien COVID-19, terutama di rumah sakit rujukan pemerintah dan juga rumah sakit lainnya.
“Mudah-mudahan kandidat obat baru juga bisa dalam waktu dekat dihasilkan dari kerja sama BIN dengan para peneliti UNAIR. BIN sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kemenkes, BPOM, dan produsen obat untuk percepatan perizinan dan produksinya. Semuanya mendukung, saya sangat yakin karena ini demi pemulihan anak bangsa,” jelas Sestama BIN.
Sementara itu, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR Purwati menambahkan, ada beberapa tahap penelitian yang dilakukan BIN dan UNAIR.