BIN Ingatkan Kemungkinan Ada Pihak Goreng Kasus Sukmawati
jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) mengingatkan kemungkinan ada pihak tertentu mengambil keuntungan dari kasus puisi Sukmawati Soekarnoputri. Entah, menyeret isu itu untuk menyerang partai tertentu atau malah pemerintah.
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto menuturkan, dalam kasus puisi Sukmawati Soekarnoputri ini perlu dikhawatirkan satu hal, adakah pihak yang ingin mengambil untung dengan menggoreng isu ini. ”Ada saja kemungkinan ini terjadi,” ungkapnya.
Misalnya, dengan menarik isu ini untuk menyerang sejumlah pihak. Baik dari pemerintah, partai tertentu atau malah sosok tertentu. ”Dalam kondisi saat ini indikasi ditarik ke mana-mana ini ada,” paparnya.
Karena itu, semua pihak perlu menyadari bahwa jangan mau menjadi obyek yang dimanfaatkan untuk tujuan tertentu tersebut. ”Kalau sedang emosional begini, tentu tetap jangan sampai dimanfaatkan,” terangnya pada Jawa Pos, Sabtu (7/4).
Sebenarnya, langkah Sukmawati untuk menemui Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dan meminta maaf ini sudah tepat. Hal tersebut setidaknya meredakan kondisi yang cukup panas ini. ”Namun itu belum cukup,” terangnya.
Perlu rasanya untuk mengadakan pertemuan antara Sukmawati dengan para pelapornya. Pertemuan itu tentunya akan berbeda rasanya dengan tidak bertemu. Meminta maaf melalui media itu akan berbeda hasilnya bisa meminta maaf secara langsung. ”Namun, tentunya perlu pihak yang menyambungkan rasa ini,” terangnya.
Siapa yang bisa menjembatani Sukmawati dengan para pelapor? Dia menuturkan bahwa MUI dan banyak ulama yang negarawan bisa untuk menyambungkan rasa tersebut. ”Ini sangat perlu,” ujarnya.
Dengan pertemuan itu diharapkan silaturahmi yang retak selama ini bisa tersembuhkan. Dengan pertemuan itu pula emosi yang meledak-ledak itu bisa berubah menjadi lebih tenang. ”Tatap muka jelas akan lebih tersambung,” paparnya.