Bisa Angkat Pantat, Kalau Protes Berteriak
Selasa, 27 April 2010 – 12:53 WIB
Tetapi Senin (26/4) kemarin, "Teriakannya lebih kencang dan banyak dibanding sebelum operasi," kata ibundanya, Ny Sulistyowati yang kamarnya bersebelahan dengan Ramdan.
Kecuali pembalut luka, selang-selang pembuangan sisa darah di rongga perutnya serta beberapa selang lain di pergelangannya, tak ada hal lain yang menunjukkan bahwa Ramdan sedang sakit.
Tubuhnya yang montok, perutnya yang tidak membuncit lagi, matanya yang sudah tidak melotot lagi, kulitnya yang sudah seluruhnya berwarna coklat muda (perpaduan antara ayah dan ibunya), gerakannya yang sudah sangat bervariasi dan lengkingan-lengkingannya, menggambarkan bahwa bocah ini sudah sangat sehat.
Rasanya tak mungkin, seorang anak yang baru dua hari lalu dioperasi selama 12 jam 45 menit mampu mengangkat pantatnya seperti orang sedang melakukan gerakan "kayang", menendang, mengangkat dan melipat kaki, menggeser pantatnya ke kiri, ke kanan atau agak menungging. Dan bahkan bersantai dengan menjulurkan salah satu kakinya ke luar ranjang. Untung saja kedua pergelangan tangannya masih diikat ke ranjang. Andai tidak, mungkin dia sudah menyingkirkan kabel-kabel monitor yang dia anggap mengganggu geraknya, dan kemudian duduk.