Bisakah Seseorang Terkena COVID-19 Dua Kali? Ini Kata Pakar
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kasus global dari virus corona baru telah mencapai angka lebih dari 136.000 kasus karena pandemi ini terus menyebar di seluruh dunia. Banyak dari mereka berada di Tiongkok telah pulih dari penyakit.
Walaupun tingkat pemulihannya menjanjikan, itu tidak berarti bahwa mereka yang telah terinfeksi coronavirus masih tidak berisiko, karena para ahli percaya memiliki virus itu sekali tidak berarti Anda tidak sakit bisa lagi.
Hingga saat ini, ada lebih dari 5.000 kematian akibat corona secara global. Namun, sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 memiliki penyakit ringan dan sembuh, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Mereka yang telah terinfeksi COVID-19 mengembangkan antibodi pelindung, tetapi tidak jelas berapa lama perlindungan berlangsung," kata Li QinGyuan, direktur pencegahan dan perawatan radang paru-paru di Rumah Sakit Persahabatan Jepang di Beijing, seperti dilansir laman Independent, Senin (30/3).
"Namun, pada individu tertentu, antibodi tidak bisa bertahan selama itu. Bagi banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kekambuhan," jelas Li.
"Pada anak-anak, kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus corona spesifik yang menyebabkan COVID-19," sambung Dr. Peter Jung, asisten profesor pediatri di University of Texas Medical School di Houston.
Seperti halnya flu yang bisa bermutasi, demikian juga COVID-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan kembali infeksi.
Namun, menurut Dr. Stephen Gluckman, seorang dokter penyakit menular di Penn Medicine dan direktur medis Penn Global Medicine, tampaknya pernahmemiliki penyakit itu pernah mengakibatkan kekebalan pada sebagian besar individu - seperti yang terlihat pada kasus virus corona lainnya.