Bisnis Malam Manado yang Ikut Mendulang Dolar dari WOC-CTI
Jemput Bola , Tolak Rupiah, dan Enggan Tamu AfrikaSenin, 18 Mei 2009 – 06:23 WIB
Sejurus kemudian, bule-bule itu pun bersalaman dan bercipika-cipiki dengan para gadis-gadis bertubuh semampai dan berkulit putih mulus tersebut. Jawa Pos yang kebetulan sedang menunggu taksi di depan gedung pertemuan internasional menyempatkan diri mendekat dan mendengar kalimat-kalimat tawar-menawar harga.
Ya, para gadis-gadis muda itu ternyata bukan warga Manado biasa yang memang gila kongko dan jalan-jalan malam. Tapi, mereka adalah para wanita penjaja seks komersial (PSK) yang khas dinamai noni tambio alias tampang biongok. Bedanya, kali ini mereka tidak lagi berpraktik secara sembunyi-sembunyi di sekitar kawasan Boulevard. Tapi, mereka berani melakukan ekspansi ke sekitar lokasi WOC untuk memudahkan ''bisnis''. Hal itu lebih mudah, mengingat banyak tamu negara yang juga tinggal di kompleks hotel di sekitar gedung pertemuan tersebut.