Black Panther, Proyek Ambisius Ryan Coogler
Wakanda juga diberkahi dengan alam yang cantik dan (tentu saja, di komik) disebut-sebut memiliki pemandangan sunset paling keren sejagat raya. Pokoknya, alamnya eksotis.
Menggambarkan lokasi seperti itu bukan hal mudah. Coogler mengungkapkan, proses terlama pembuatan film tersebut adalah riset. Mulai penggambaran lokasi, penduduk Wakanda, hingga kulturnya.
Dia benar-benar berkaca pada kebudayaan negara-negara di benua hitam. Alhasil, demi menggarap Black Panther, dia bahkan menyatakan mundur dari proyek Creed 2.
’’Komik Marvel punya unsur sejarah yang kuat. Kami berusaha patuh dengan komik,’’ tutur Coogler.
Ambisi sutradara yang semasa muda pernah menjadi konselor remaja bermasalah itu mendapat dukungan penuh dari Marvel Studios. Mereka all-out memburu nama-nama incaran Coogler. Misalnya, Lupita Nyong'o, Chadwick Boseman, dan Michael B. Jordan.
Proyek ambisius yang memakan waktu dua tahun tersebut pun siap dirilis pada Rabu (14/2). Kisah itu bakal berpusat pada perjalanan T'Challa yang diperankan Boseman sebagai raja baru Wakanda sekaligus Black Panther baru. Dia mengemban dua jabatan tersebut setelah sang ayah, T'Chaka (John Kani), meninggal.
Jelas, Boseman diberondong pertanyaan seputar status itu. Maklum, tidak banyak anggota Avengers yang mempunyai jabatan serumit T'Challa. Sebagai superhero, dia memiliki kostum dan senjata super.
Dengan status sebagai anggota kerajaan, dia pun masih dapat pengawalan spesial. Ada tetua sekaligus penasihat spiritual, Zuri (Forest Whitaker), sampai pasukan pengawal, Dora Milaje. Jadi, Black Panther itu pemimpin atau superhero?