Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BNPT: Perlu Mewaspadai Penyebaran Radikalisme dan Terorisme di Internet

Jumat, 02 Juli 2021 – 07:05 WIB
BNPT: Perlu Mewaspadai Penyebaran Radikalisme dan Terorisme di Internet - JPNN.COM
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. ANTARA/HO-Youtube BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar mengungkapkan tantangan utama penanggulangan terorisme di masa pandemi Covid-19 kini muncul di media internet.

Selama masa pandemi, grup teroris memaksimalkan aktivitas daring. Mereka aktif melakukan propaganda, proses rekrutmen anggota bahkan soal pendanaan.

“Selama pandemi Covid-19 yang merupakan ancaman keamanan dan ketertiban dunia tidak serta merta menghilang. Justru menciptakan tantangan baru misalnya lewat aktivitas teroris di dunia maya yang makin masif,” kata Boy saat menjadi pembicara secara virtual pada acara the Second United Nations High-Level Conference of Heads of Counter-Terrorism Agencies of Member States di New York, Rabu (30/6).

Menurut Boy, aktivitas di internet yang dilakukan teroris, sangat mudah dilakukan dan malah lebih efektif dalam mendoktrin generasi muda untuk mendukung ideologi mereka dan kemudian ikut melakukan aksi teror.

Contohnya, kata Boy, kasus wanita muda yang menyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu. Diduga dia terpapar ideologi ISIS dari internet.

Kini para teroris juga menggunakan internet dalam melakukan pendanaan untuk mendukung aksi terorisme. Selama pandemi berlangsung, terdapat kenaikan 101 persen transaksi keuangan mencurigakan.

“Terdapat aktivitas crowd-funding dalam pendanaan aktivitas teroris. Ini juga jadi ancaman baru di masa pandemi,” kata Boy.

Kepala BNPT menambahkan saat ini pula, ada kecenderungan wanita menjadi teroris. Studi dari Soufan Center menyebut angka dukungan kepada teroris yang dilakukan kaum wanita bertambah di wilayah Asia Tenggara.

Menurut Boy, aktivitas di internet yang dilakukan teroris, sangat mudah dilakukan dan malah lebih efektif dalam mendoktrin generasi muda untuk mendukung ideologi mereka dan kemudian ikut melakukan aksi teror.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News