Bocah-bocah SD Itu Harus Jalan Kaki Dua Jam, Bertemu Ular dan Babi Hutan
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 12 Tanahgaram, Desriyondra menyebutkan, satu tahun belakangan muridnya dari Kayumanang jarang libur. Karena jalan yang mereka lalui sudah cukup baik," ucapnya.
Biasanya, lanjut Desriyondra, saat musim hujan, rata-rata murid dari Kayumanang tidak sekolah. Alasannya, jalan becek dan susah dilewati. "Kalau cuaca panas, jalan bagus, anak-anak Kayumanang tidak pernah terlambat datang ke sekolah," sebutnya.
Lebih lanjut Kepsek ini memaparkan, mayoritas dari 173 murid SDN 12 Tanahgaram ini adalah murid kurang mampu. Bisa disebut 80 persen murid di sekolah yang berprestasi nasional itu berasal dari keluarga miskin. Namun, pihak sekolah tetap mengupayakan para muridnya itu mendapat Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari Pemerintah.
Kendati demikian, khusus untuk putra-putri Kayumanang, pihak Sekolah mengaku hanya dapat memberi bantuan melalui bantuan program yang dianggarkan APBN. "Kalau bantuan dari APBD, mereka memang tidak dapat karena asalnya dari Kabupaten bukan Kota Solok," sebut Kepsek yang sudah 5 Tahun menjadi nahkoda SDN tersebut.
Disamping itu, sekolah juga memberikan penyediaan makanan tambahan yang dipelopori Pemko Solok untuk penggenjotan gizi murid. Bagi murid lain yang tidak hadir, lebih makanan tambahan itu akan diberikan pada murid dari Kayumanang sebagai bekal makanannya selepas pulang sekolah.
"Kadang mereka tak makan berangkat sekolah, sebab setengah 6 pagi murid Kayumanang sudah harus berangkat dari rumah ke sekolah," kata Desriyondra. ***