Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bogor Rawan Diserang Virus Zika

Minggu, 04 September 2016 – 10:32 WIB
Bogor Rawan Diserang Virus Zika - JPNN.COM

jpnn.com - BOGOR - Penyebaran virus zika harus diwaspadai karena manusia menyediakan habitatnya. Lingkungan rumah dan sekeliling kita penuh dengan wadah air yang bisa mengakibatkan Aedes aegypti berkembang. 

Ada kaleng bekas, ada sisa barang yang menumpuk di dalam rumah kita dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selama ini masyarakat sudah tahu bahwa mereka menyediakan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak Aedes aegypti. 

Namun kepedulian terhadap lingkungannya sangat rendah sekali. “Hasil pengamatan jentik di beberapa daerah menunjukkan angka bebas jentik di Bogor masih jauh dari standar pemerintah. Rata-rata baru mencapai 17-18 persen,” imbuh Prof. Upik Kesumawati, pakar di bidang nyamuk Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB).    

Hasil penelitian menunjukkan Aedes aegypti adalah nyamuk yang tangguh, tidak hanya mampu bertelur di tempat yang jernih, tapi juga bisa bertelur di air yang berpolusi. Nyamuk ini mudah beradaptasi dengan lingkungan. 

“Perilaku nyamuk Aedes aegypti yang dianggap nyamuk siang hari ternyata hasil riset menemukan nyamuk ini ditemukan pada malam hari. Ini adalah perubahan perilaku adaptif dari Aedes aegypti,” tukasnya. 

Menurut Prof Upik, nyamuk mudah dikendalikan asal kitanya mau. Kendalikan vektor Aedes aegypti dengan 3 M plus yakni mengubur, menguras dan menghilangkan wadah yang mengandung air. Pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih. 

Bersihkan tempat penampungan air, minimal seminggu sekali dan gosok hingga bersih karena telur Aedes aegypti menempel di dinding wadah. “Istimewanya telur Aedes aegypti bisa bertahan hidup walaupun tidak ada air. Telurnya tahan kering, begitu ada air hujan dia berkembang lagi. Beda dengan nyamuk lain kalau tidak ada air akan mati. Intinya adalah menutup wadah air,” pungkasnya. 

Di sisi lain, nyamuk Aedes aegypti khususnya vektor dengeu, yellow fever, chikungunya menjadi penular virus zika yang kembali heboh belakangan ini. Virus ini seakan-akan pernah menghilang dan muncul kembali. Sampai saat ini, virus zika menginfeksi primata, belum ada bukti menginveksi ternak dan belum ada vaksinnya. 

BOGOR - Penyebaran virus zika harus diwaspadai karena manusia menyediakan habitatnya. Lingkungan rumah dan sekeliling kita penuh dengan wadah air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close